Peer to peer (P2P) lending memang menjadi andalan bagi masyarakat dalam hal mendapatkan pinjaman uang. Selain itu, P2P lending mampu mengisi kebutuhan berbagai kalangan yang selama ini kesulitan dalam mendapatkan pinjaman di pihak perbankan. Hal itu membuat P2P lending mampu meningkatkan inklusi keuagan di Indonesia.
Salah
satu perusahaan fintech P2P lending di Indonesia adalah DOEKU. DOEKU merupakan anak
perusahaan dari PT Hensel Davest Indonesia, Tbk (HDIT) yang merupakan perusahaan terintegrasi dan
berfokus di Indonesia Timur. Melalui DOEKU, HDIT berusaha meningkatkan inklusi keuangan di
daerah Indonesia Timur.
Akan
tetapi, agar tidak terjerat hutang yang berkelanjutan terdapat 6 hal yang wajib diketahui yang dirangkum
oleh DOEKU, antara lain:
Terdaftar
dan Berizin dari OJK
Otoritas
Jasa Keuangan (OJK) menjadi regulator P2P lending di Indonesia. Selain
itu, OJK menghentikan izin usaha setiap perusahaan fintech P2P lending yang
tidak berizin dan terdaftar di OJK. Oleh karena itu, pastikan status hukum perusahaan
fintech melalui OJK Call Center 157 atau situs resmi OJK.
Pilih pinjaman modal dari
DOEKU saja, sebab sudah terdaftar dan berizin di OJK.
Kegunaan
Dana
Dana
harus digunakan untuk kebutuhan yang produktif bukan konsumtif. Selain itu,
pinjaman Anda tidak boleh lebih dari 30% dari penghasilan Anda. Pasalnya, Anda
harus mempertimbangkan berbagai angsuran lain yang Anda miliki.
Sebaiknya pilih DOEKU
perihal ingin meminjam, sebab tak akan mengeluarkan dana hanya untuk konsumtif,
namun targetnya adalah pengembangan usaha.
Bayar
Cicilan Tepat Waktu
Agar
tidak terjerat denda besar, Anda harus membayar cicilan pinjaman Anda secara
tepat waktu. Hal tersebut tentunya akan menghindari Anda dari uang-uang yang
tidak perlu, seperti denda.
Jangan
Membayar Pinjaman dengan menutupinya
dari Pinjaman
Lain
Anda
tidak disarankan membayar pinjaman Anda dengan pinjaman yang lainnya. Hal
tersebut tidak akan membuat pinjaman Anda lunas karena selalu meminjam dana di
tempat lain. Oleh karena itu, Anda perlu mengatur keuangan dengan baik dan
memprioritaskan gaji Anda untuk membayar pinjaman.
Memahami
Bunga dan Denda
Sebelum
memutuskan untuk mengambil pinjaman, pahami terlebih dahulu bunga dan denda
yang dikenakan layanan yang bersangkutan. Pastikan untuk memilih tingkat bunga
terendah dan baik untuk mengurangi angsuran. Selain itu, sesuaikan dengan
penghasilan serta kebutuhan Anda.
Pahami
Kontrak Perjanjian
Calon
pemberi pinjaman harus secara komprehensif membaca kesepakatan dan meminta
informasi tentang subyek yang tidak jelas. Hal tersebut berguna untuk
menghindari Anda dari praktik-praktik yang akan memberatkan Anda nantinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar