Nasabah yang Sengaja Menunggak Akan Masuk Blacklist

AFPI (Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia) sekarang ini berusaha menekan aktivitas nasabah yang selalu menunggak pembayaran. Hal tersebut merupakan langkah antisipatif dari kemungkinan adanya pengguna layanan yang mempunyai niat buruk atau ingin menghindar dari kewajiban dalam pengembalian dana alias utang.

Sedang dikembangkan proyek mengenai blacklist sharing atau fraud sharing. Sistem ini menggunakan blockchain untuk mendeteksi peminjam nakal. Kedepannya perusahaan fintech kredit online dapat melihat atau menganalisis status atau skor kredit si calon peminjam.

Apabila calon peminjam mempunyai tingkatan tertentu contohnya selalu menunggak pembayaran sampai mempunyai pinjaman yang berlebihan maka calon peminjam tersebut berpotensi masuk dalam daftar hitam (blacklist).

Sistem pemberian skoring pada calon peminjam ini sebenarnya telah di terapkan oleh salah satu fintech lending yakni DOEKU. Sebelum diberikan pinjaman di DOEKU, maka calon peminjam harus diberikan skor kelayakan kredit. Jika tidak layak, maka tidak akan diberikan kredit.

DOEKU sekarang ini sudah terdaftar dan memperoleh izin dari OJK, sekarang ini platform ini telah resmi beroperasi. DOEKU berkomitmen untuk hadir sebagai layanan lending yang bisa dipercaya dan membantu pemberian modal bagi masyarakat khususnya UKM nusantara.

DOEKU memberikan pinjaman modal usaha dengan pencairan dana lewat DavestPay. DavestPay merupakan aplikasi partner DOEKU yang akan membuat UKM dapat memiliki usaha yang lebih berkembang. DOEKU merupakan peer to peer lending terpercaya dan aman dengan pencairan pinjaman mudah.

Demi kebaikan fintech lending dan peminjam, diharapkan para peminjam wajib jujur dan tak menyimpang dari tanggung jawab melakukan pembayaran utang secara tepat waktu. Sebab jika peminjam melakukan pembayaran tepat waktu maka akan baik untuk penilaian peminjaman selanjutnya.