Kebutuhan
masyarakat yang terus meningkat membuat masyarakat butuh dana tambahan untuk
mencukupi kebutuhan sehari-hari mereka. Belum lagi ada keperluan mendadak yang
membuat masyarakat harus mendapatkan pinjaman secara cepat tanpa syarat yang
berbelit-belit dan bunga yang besar. Salah satu cara yang dapat mereka lakukan
adalah meminjam uang melalui fintech lending. Metode ini juga lebih dikenal
dengan peer to peer (P2P) lending.
Selain
itu, masyarakat juga tidak sepenuhnya dapat meminjam uang ke pihak perbankan
mengingat aturan ketat yang dimiliki oleh perbankan. Oleh karena itu,
masyarakat berangsur-angsur mulai mempercayakan peminjaman dana mereka
menggunakan metode P2P dari perusahaan fintech. Hal itu karena peminjaman dana
melalui P2P dirasa masyarakat lebih mudah dan cepat.
Bukan
hanya masyarakat, peminjaman dana melalui metode P2P juga digemari UMKM.
Pasalnya, UMKM membutuhkan modal usaha dan dana yang cukup besar untuk
mempertahankan usaha mereka. Selain itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
mengatakan bahwa fintech lending dengan metode P2P dapat menciptakan inklusi
keuangan yang selama ini diharapkan pemerintah. P2P lending juga
mampu menjangkau banyak kalangan yang tidak ter-cover oleh bank.
Melihat
perkembangan masyarakat Indonesia yang semakin mempercayakan peminjaman dana
melalui P2P lending, PT Hensel Davest Indonesia, Tbk (HDIT) melalui anak perusahaannya DOEKU hadir untuk memudahkan
urusan peminjaman dana masyarakat Indonesia. DOEKU memberikan kemudahan dalam
peminjaman dana tanpa syarat yang berbelit-belit. Selain itu, pencairan dana
yang terbilang cepat pun menjadi salah satu keunggulan dari platform ini.
DOEKU akan menyasar para
individu dan UMKM yang ada di Indonesia Timur mengingat besarnya potensi yang
ada di daerah tersebut. DOEKU ingin memberikan
kesempatan yang sama bagi masyarakat di Indonesia Timur untuk mendapatkan
kemudahan dalam peminjaman dana. Selain itu, DOKEU merupakan produk asli dari Indonesia Timur dan
HDIT sebagai induk
perusahaannya merupakan perusahaan fintech terintegrasi dan berfokus di
Indonesia Timur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar